Playlist Galau, Menghadapi Kiamat.
by Unknown
Jumat tanggal 21-12-2012, tanggal cantik tanggal yang keren untuk kiamat, tanggal yang keren juga buat suku maya karena kalender mereka berakhir setelah ribuan tahun, pointnya Suku Maya ribuan kali lebih hemat anggaran beli kalender tiap tahun daripada suku suku yang lain, di twitter dan facebook gaung kiamat lebih terasa nyata ke-absurb-annya, yang tidak percaya pada sok bijak, sok paling ngerti, sok menggurui, nyuruh-nyuruh percaya agama, sok ra wedi mati sampe ngeceng ceng I ramalan.
Padahal kalo boleh jujur mereka mereka itu adalah orang orang pertama yang terperanjat kaget di depan TV infotanment dari Silet, Insert invertigasi sampai Sidik Kasus SCTV, ketika wacana pertama kali di munculkan di media massa sekitar tahun 2009 silam. Ulah merekalah film 2012 jadi best viewers, dan ke-kepo-an wartawan memaksa Mama Lauren tutup usia, sangat disayangkan talenta luar biasa harus pergi dengan kesan yang (mungkin) salah dan sudah dapat di pastikan kematian itu akan menguatkan spekulasi kiamat kalo melihat karakter media massa tanah air menghubungkan masalah.
Kalo saya?? Hari Kiamat (saya sebut hari ini kiamat untuk menghargai Suku Maya dan kerja keras media untuk prestasinya membakar opini public) saya berlangsung tidak keren. Pagi Saya harus naik turun loteng 4 kali, karena saya di permainkan (PHP) cuaca bentar gerimis nanti panas lagi trus gerimis lagi begitu terus sampe 4 kali. Hari itu saya dapat amanat dari ibu saya mengkoordinasi pemean (jemuran) karena hari ini Hari Ibu, saya tak bisa menolaknya. Setelah jemuran benar-benar beres, saya cuma sepenuhnya menghabiskan waktu di kamar, twitteran facebookan dan browsing apapun. Sampai menjelang sholat jumat, saya harus menghentikan aktivitas dunia maya saya, bukan karena mau sholat jumat, tapi ini semata untuk pencitraan. Daripada nanti di kira gak beriman. Mending off aja lah takutnya ada ormas streaming. Bisa bisa akunku di cap kafir terus di gebuki.
Dalam kesendirian di kamar saya mendapati diri saya galau, saya mencoba mengusir galau dengan membaca majalah Rolling Stone, biar galaunya agak berkelas tapi tetap saja galau. Lihat hape adanya cuma ada SMS dari operator, kalo gak itu sms tipu-tipu, dari modus mama, atau menang undian detergen bubuk. Masang lagu lagu yang nyanyinya sulit, gitarnya bikin jari kriting, drumnya ngebut kayak mesin jahit listrik, sampai jogetnya harus karate. Tidak menghindarkan saya dari galau. Tuhan, tolong aku tuhan, guwe sendirian dan guwe galau..
Setelah melakukan fit dan propher test dan hati sebagai dewan pertimbangan pusatnya, dengan penuh kerendahan hati dan suka cita. Saya akan namai “Playlist galau utusan tuhan”
Saya akan sebut playlist bukan bukan mixtape, karena mixtape mempunyai tanggung jawab kualitas lebih daripada playlist, kalian tahu mixtape itu sangat keren sekali sampai saking kerennya jika kamu melakukan blunder sedikit dalam memilih konten, para kritikus keturunan langsung Nietzche akan memangsa kamu hidup-hidup lalu membuat semuanya tidak berarti, mereka akan menggunjing di belakang berisik seperti lebah beracun, unfollow twitter naik signifikan, mention cela naik drastis, ada semacam kredo yang harus di taati di mixtape kalian harus tahu roots kalian harus paham kelas, kalian tidak boleh melupakan benang merah, kalian sebisa mungkin harus adopsi lagu dari lajur kiri, kalian harus jeli genre, kalian harus melek tentang proses mixing dan mastering, kalian harus cari album yang artworknya dapat penghargaan.
Lain dengan playlist, playlist terdengar lebih bebas, murahan, iseng iseng, kurang kredibel dan se-enak udel. Atau kalian berpikir saya terlalu mempermasalahkan istilah, jika kalian punya teman anak sastra Indonesia seabaiknya anda segera bertanya tentang semantik, tata makna dan hubungan dengan kata kata lain. Buang kaca mata kudamu tentang tetek bengek roots dan nilai-nilai ortodok music prestisius, karena saya akan jadi sangat impulsif(dengan nurani) kali ini. Dan inilah ketujuh lagu tersebut:
1. Shaggy Dog : Bersinarlah Kembali
Lagu ini sangat sesuai dengan kondisi cuaca hari ini, asal di belakang judul jangan di tambahi dari barat, pagi pagi matahari sudah malu malu. Coba cek lirik di awal awal. “Kemana engkau pergi, tiada kau hari ini. Serasa hampa hati tanpa kehadiranmu”. Baik, saya mulai mendapat petunjuk tentang klausul galau saya, terima kasih Tuhan firman-Mu benar benar nyata.
2. Hollywood Nobody : Kiss the Pain Away
Saya tidak tahu pasti apakah ada korelasi langsung antara lirik dan suasana hati saya. Saya hanya tahu musik mereka di lagu ini sangat nggrantesable (di ambil dari kata nggrantes, cikal bakal kata galau) ada nuansa bosanova memaksa untuk sing-along di beberapa part.
3. Bite : Menulis Lagu Cinta
Dalam lagu ini Rebeca Theodora, mantan female vocal band hardcore metal asal Jakarta, Straightout, Bernyanyi sangat jujur, nada riang. Dia bernyanyi seperti anak TK yang girang dan sangat bersemangat mengikuti kelas musik. Saya pasti akan terlihat sedikit banci ketika menyanyikan lagu ini, saya memilih ini karena liriknya jujur, menulis lagu cinta itu bagi beberapa orang memang sangat sulit, karena sesulit apapun menulis cinta itu akan menjadi lebih mudah ketika di lakukan.
4. Frau : Mesin Penenun Hujan
Hari ini sangat hujan walau tidak begitu lebat tapi menyita waktu yang cukup lama, jadi akan tidak mungkin melewatkan Frau dalam playlist ini. Ketika lagu ini di putar, saya langsung berimaginasi kalo mekanisme hujan adalah ketika di atas mendung ada dewi cantik asal jogja duduk nyaman di depan piano, lalu jari jari lentiknya dengan mesra mencumbui tuts lalu mengeluarkan nada nada basah lalu hujan akan turun dengan sendirinya. Kalo benar seperti itu, Frau adalah ancaman untuk Shaggy Dog.
5. Train : Hey, Soul Sister
Terkadang punya teman yang memang bisa mengerti dan mampu memahami pemikiran kita itu semacam anugerah. Atau simpelnya kamu punya teman yang bisa nyambung di ajak ngobrol apapun, dari bola, filsafat, kepercayaan, politik, music, humor, rasan rasan, konpirasi, free mason, pagan, okultisme, dan semua hal absurb lainya.
6. Mocca : Hyper Ballad
Pertama saya ingin mengatakan ini band Indonesia dengan vocal cewek terbaik menurut saya, saya jatuh cinta kepada Mocca sejak lagu mereka jadi soundtrack iklan salah satu merk perfume, sejak "On The Night Like This" jadi OST Catatan Akhir Sekolah dan puncaknya adalah ketika L.A Lights Indiefest di Gelar di Jogja , Arina Tampak sangat begitu cantik dengan dress putih yang anggun, senyum ramah dan lambaian tangannya melelehkan hati setiap orang. Lalu di tengah pertunjukan dia menari dan menghentakkan kaki di atas alas kayu yang memang sudah di siapkan sebelumnya. Kenapa saya memilih Hyper Ballad?? lagu ini bercerita tentang akan begitu romantisnya membina rumah tangga di daerah pegunungan dengan dinamika alamnya. Sama saya kadang punya impian menghabiskan masa tua hidup bersahaja sebagai petani di daerah Jumantono (rumah nenek saya).
7. Bob Marley : Three Litlle Bird
Lagu ini sangat pas untuk menjadi pungkasan, dalam lagu ini Bob mengajarkan berhentilah mencemaskan semua hal, termasuk kiamat mungkin. Damailah dengan diri kalian masing masing.
Selamat menikmati hidup kalian, cemas karena kiamat itu keren, tapi sok menggurui karena kiamat itu Oxymorron!!
Padahal kalo boleh jujur mereka mereka itu adalah orang orang pertama yang terperanjat kaget di depan TV infotanment dari Silet, Insert invertigasi sampai Sidik Kasus SCTV, ketika wacana pertama kali di munculkan di media massa sekitar tahun 2009 silam. Ulah merekalah film 2012 jadi best viewers, dan ke-kepo-an wartawan memaksa Mama Lauren tutup usia, sangat disayangkan talenta luar biasa harus pergi dengan kesan yang (mungkin) salah dan sudah dapat di pastikan kematian itu akan menguatkan spekulasi kiamat kalo melihat karakter media massa tanah air menghubungkan masalah.
Mereka nge-tweet menghina ramalan, tapi setelah beberapa menit dia mention ke gebetan kalo Leo atau cocok sama Sagitarius. Mereka nyuruh percaya sama tuhan tapi gak pernah ketinggalan nonton Dua Dunia. Mereka mereka yang menyulut kiamat lalu mereka yang ramai ramai memadamkannya 3 tahun kemudian, kasian ya kiamatnya di PHP umat manusia.
Kalo saya?? Hari Kiamat (saya sebut hari ini kiamat untuk menghargai Suku Maya dan kerja keras media untuk prestasinya membakar opini public) saya berlangsung tidak keren. Pagi Saya harus naik turun loteng 4 kali, karena saya di permainkan (PHP) cuaca bentar gerimis nanti panas lagi trus gerimis lagi begitu terus sampe 4 kali. Hari itu saya dapat amanat dari ibu saya mengkoordinasi pemean (jemuran) karena hari ini Hari Ibu, saya tak bisa menolaknya. Setelah jemuran benar-benar beres, saya cuma sepenuhnya menghabiskan waktu di kamar, twitteran facebookan dan browsing apapun. Sampai menjelang sholat jumat, saya harus menghentikan aktivitas dunia maya saya, bukan karena mau sholat jumat, tapi ini semata untuk pencitraan. Daripada nanti di kira gak beriman. Mending off aja lah takutnya ada ormas streaming. Bisa bisa akunku di cap kafir terus di gebuki.
Dalam kesendirian di kamar saya mendapati diri saya galau, saya mencoba mengusir galau dengan membaca majalah Rolling Stone, biar galaunya agak berkelas tapi tetap saja galau. Lihat hape adanya cuma ada SMS dari operator, kalo gak itu sms tipu-tipu, dari modus mama, atau menang undian detergen bubuk. Masang lagu lagu yang nyanyinya sulit, gitarnya bikin jari kriting, drumnya ngebut kayak mesin jahit listrik, sampai jogetnya harus karate. Tidak menghindarkan saya dari galau. Tuhan, tolong aku tuhan, guwe sendirian dan guwe galau..
Sampai akhirnya tuhan mengeluarkan firman dengan suara sendu penuh getir yang muncul senyap-senyap dari balik lubang speaker. “Pilihlah tujuh lagu dengan hati, atas nama Israel niscaya kau akan terselamatkan” tanpa tunggu lama lama saya berkata “Baiklah tuhan!”
Setelah melakukan fit dan propher test dan hati sebagai dewan pertimbangan pusatnya, dengan penuh kerendahan hati dan suka cita. Saya akan namai “Playlist galau utusan tuhan”
Saya akan sebut playlist bukan bukan mixtape, karena mixtape mempunyai tanggung jawab kualitas lebih daripada playlist, kalian tahu mixtape itu sangat keren sekali sampai saking kerennya jika kamu melakukan blunder sedikit dalam memilih konten, para kritikus keturunan langsung Nietzche akan memangsa kamu hidup-hidup lalu membuat semuanya tidak berarti, mereka akan menggunjing di belakang berisik seperti lebah beracun, unfollow twitter naik signifikan, mention cela naik drastis, ada semacam kredo yang harus di taati di mixtape kalian harus tahu roots kalian harus paham kelas, kalian tidak boleh melupakan benang merah, kalian sebisa mungkin harus adopsi lagu dari lajur kiri, kalian harus jeli genre, kalian harus melek tentang proses mixing dan mastering, kalian harus cari album yang artworknya dapat penghargaan.
Mixtape terkesan mengerikan dan mempertaruhkan kosa-musik dan di sisi penikmat mixtape ketika anda tidak bisa memahami isi mixtapenya anda akan merasa jadi orang udik sejagad anda tidak berwawasan, selera anda menyedihkan, telinga anda overrated, anda pengecut lebih baik meringkuk saja di pojokan kamar anda tidak pantas jadi hipster dan blablabla.. terdengar sangat kejam, memang. Karena ketika semua berlomba-lomba terlihat pintar, hidup ini akan panas dan kompetitif serupa sirkuit Nascar.
Lain dengan playlist, playlist terdengar lebih bebas, murahan, iseng iseng, kurang kredibel dan se-enak udel. Atau kalian berpikir saya terlalu mempermasalahkan istilah, jika kalian punya teman anak sastra Indonesia seabaiknya anda segera bertanya tentang semantik, tata makna dan hubungan dengan kata kata lain. Buang kaca mata kudamu tentang tetek bengek roots dan nilai-nilai ortodok music prestisius, karena saya akan jadi sangat impulsif(dengan nurani) kali ini. Dan inilah ketujuh lagu tersebut:
1. Shaggy Dog : Bersinarlah Kembali
Lagu ini sangat sesuai dengan kondisi cuaca hari ini, asal di belakang judul jangan di tambahi dari barat, pagi pagi matahari sudah malu malu. Coba cek lirik di awal awal. “Kemana engkau pergi, tiada kau hari ini. Serasa hampa hati tanpa kehadiranmu”. Baik, saya mulai mendapat petunjuk tentang klausul galau saya, terima kasih Tuhan firman-Mu benar benar nyata.
2. Hollywood Nobody : Kiss the Pain Away
Saya tidak tahu pasti apakah ada korelasi langsung antara lirik dan suasana hati saya. Saya hanya tahu musik mereka di lagu ini sangat nggrantesable (di ambil dari kata nggrantes, cikal bakal kata galau) ada nuansa bosanova memaksa untuk sing-along di beberapa part.
3. Bite : Menulis Lagu Cinta
Dalam lagu ini Rebeca Theodora, mantan female vocal band hardcore metal asal Jakarta, Straightout, Bernyanyi sangat jujur, nada riang. Dia bernyanyi seperti anak TK yang girang dan sangat bersemangat mengikuti kelas musik. Saya pasti akan terlihat sedikit banci ketika menyanyikan lagu ini, saya memilih ini karena liriknya jujur, menulis lagu cinta itu bagi beberapa orang memang sangat sulit, karena sesulit apapun menulis cinta itu akan menjadi lebih mudah ketika di lakukan.
4. Frau : Mesin Penenun Hujan
Hari ini sangat hujan walau tidak begitu lebat tapi menyita waktu yang cukup lama, jadi akan tidak mungkin melewatkan Frau dalam playlist ini. Ketika lagu ini di putar, saya langsung berimaginasi kalo mekanisme hujan adalah ketika di atas mendung ada dewi cantik asal jogja duduk nyaman di depan piano, lalu jari jari lentiknya dengan mesra mencumbui tuts lalu mengeluarkan nada nada basah lalu hujan akan turun dengan sendirinya. Kalo benar seperti itu, Frau adalah ancaman untuk Shaggy Dog.
5. Train : Hey, Soul Sister
Terkadang punya teman yang memang bisa mengerti dan mampu memahami pemikiran kita itu semacam anugerah. Atau simpelnya kamu punya teman yang bisa nyambung di ajak ngobrol apapun, dari bola, filsafat, kepercayaan, politik, music, humor, rasan rasan, konpirasi, free mason, pagan, okultisme, dan semua hal absurb lainya.
6. Mocca : Hyper Ballad
Pertama saya ingin mengatakan ini band Indonesia dengan vocal cewek terbaik menurut saya, saya jatuh cinta kepada Mocca sejak lagu mereka jadi soundtrack iklan salah satu merk perfume, sejak "On The Night Like This" jadi OST Catatan Akhir Sekolah dan puncaknya adalah ketika L.A Lights Indiefest di Gelar di Jogja , Arina Tampak sangat begitu cantik dengan dress putih yang anggun, senyum ramah dan lambaian tangannya melelehkan hati setiap orang. Lalu di tengah pertunjukan dia menari dan menghentakkan kaki di atas alas kayu yang memang sudah di siapkan sebelumnya. Kenapa saya memilih Hyper Ballad?? lagu ini bercerita tentang akan begitu romantisnya membina rumah tangga di daerah pegunungan dengan dinamika alamnya. Sama saya kadang punya impian menghabiskan masa tua hidup bersahaja sebagai petani di daerah Jumantono (rumah nenek saya).
7. Bob Marley : Three Litlle Bird
Lagu ini sangat pas untuk menjadi pungkasan, dalam lagu ini Bob mengajarkan berhentilah mencemaskan semua hal, termasuk kiamat mungkin. Damailah dengan diri kalian masing masing.
Selamat menikmati hidup kalian, cemas karena kiamat itu keren, tapi sok menggurui karena kiamat itu Oxymorron!!