Pantai Nampu dan Cara yang salah mengawali tahun
by Unknown
1 Januari 2011 pukul 23:53. Di mulai dengan bangun kesiangan jam 9, maklum karena kecapekan dari tawangmangu sampe subuh pada malam sebelumnya. padahal rencana ke pantai nampu akan berangkat jam 7 pagi. seperti yang saya kira, anak pasti molor kisaran 2 jam, hingga saya dan teman2,berangkat dari jaten pukul 11, tu liat malah molor 3 jam khn. meluncur ke nampu dengan sepeda motor sekitar 15 sepeda, via rute wonogiri-praci. nyampe di area waduk gajah mungkur, jalanan sempat macet 3 km, terpaksa saya dan teman teman harus memakai rute haram, rute lawan arah, setelah sukses keluar dari macet.
ternyata beberapa orang2 yg tersisa di belakang salah jalan, karena miss komunikasi tujuan, dan Si Tekek bermasalah dgn busi nya. terpaksa rombongan harus berhenti menanti orang orang yang tersisa di belakang. setelah 30 menit menunggu. lengkap sudah rombongan mulai berangkat lagi. yaelah blum sampe 50 meter,ban saya gantian bocor. dengan bantuan insting saya, saya prediksi kecepatan dan memanfaatkan angin yg tersisa, saya perkosa ban saya sampe tempat tambal ban terdekat. sampe ahirnya menemukan bengkel dan siap berangkat lagi.
ternyata beberapa orang2 yg tersisa di belakang salah jalan, karena miss komunikasi tujuan, dan Si Tekek bermasalah dgn busi nya. terpaksa rombongan harus berhenti menanti orang orang yang tersisa di belakang. setelah 30 menit menunggu. lengkap sudah rombongan mulai berangkat lagi. yaelah blum sampe 50 meter,ban saya gantian bocor. dengan bantuan insting saya, saya prediksi kecepatan dan memanfaatkan angin yg tersisa, saya perkosa ban saya sampe tempat tambal ban terdekat. sampe ahirnya menemukan bengkel dan siap berangkat lagi.
Ngeenggg... berangkat dengan harapan gag ada halangan teknis maupun non teknis lagi. setelah melanjutkan 8 km, gantian ban temen saya (mas ceret) tubelessnya kena terpaksa harus gnti ban dalam, gag sampai 15 menit kelar proses penggantian ban. kemudian lanjut lagi sampai di perbatasan manyaran. ada beberapa orang yang masih salah jalan alias keblasuk termasuk saya, walau kita sempat membenarkan diri kalo kita di jalan yang tepat, sampai ahirnya kita menyerah berargumen dan mulai tancap gas dan berbalik arah.
setelah memacu motor saya sekitar 45 menit, tepatnya di praci saya merasa aneh dengan laju motor saya. karena rute sedikit menanjak dan lurus. Tapi kenapa lajunya gag stabil dan aneh, saya pikir kempes bannya. Untuk memastikan saya tidak berhenti menunggu kepastian status dari ban saya. 2 km meter berlalu kok angin gak kunjung habis, sehingga saya menarik kesimpulan. Mungkin cuma perasaan saya. tau tau ada sesuatu yang jatuh dan hancur dari spare parts motor saya. saya langsung ambil lajur kiri dan mengecheck kondisi terkini. Setelah mencheck kondisi terkini motor saya. Kita (ceret dan istri,ciwut,saya) berspekulasi kalo yang jatuh tadi gantungan tas yang saya taruh di depan, dan kita berpikir pasti terlindas ban kerena terseret-seret. Karena gag sabar menuju pantai membuat saya tidak berpikir terlalu jauh memirkan kemungkina terburuk. Gag sadar ternyata ada yang luar biasa menimpa organ vital mesin motor saya, karena saya gas motornya ga mau jalan. wah buru-buru saya ke bengkel, karena ketika ada ibu ibu yang sedang lewat,memberikan info kalau di sana ada bengkel yang dekat.
saya menjangkau bengkel tersebut dengan bantuan ciwut, dengan cara mendorong footrest dan saya menaiki motor. setelah sampai bengkel, saya langsung berpikir negatif. Pas Melihat tatapan mata si tukang bengkel, dia seperti berpikir jauh dan cenderung negatif. Lalu gaya bernegosiasi yang bertele-tele, pola merokoknya yang boros, saya ambil kesimpulan orang bengkel ini tipikal orang hedon cuma status kerja nya yang gag mendukung. wah mesti di kepruk ki megko. batin saya bergumam. Lalu si tukang bengkel berlagak kesusahan membuka mesin motor. 15 menit mencoba ahirnya berhasil terbuka.. Pukimak, ternyata sesuatu yang luar biasa benar benar terjadi pada mesin motor saya. Van belt hancur, otomatis roller juga ikut hancur. yah saya mulai frustasi dengan kondisi motor saya. saya menyalahkan diri karena terlalu bodoh dan acuh dgn organ vital motor saya.
setelah memacu motor saya sekitar 45 menit, tepatnya di praci saya merasa aneh dengan laju motor saya. karena rute sedikit menanjak dan lurus. Tapi kenapa lajunya gag stabil dan aneh, saya pikir kempes bannya. Untuk memastikan saya tidak berhenti menunggu kepastian status dari ban saya. 2 km meter berlalu kok angin gak kunjung habis, sehingga saya menarik kesimpulan. Mungkin cuma perasaan saya. tau tau ada sesuatu yang jatuh dan hancur dari spare parts motor saya. saya langsung ambil lajur kiri dan mengecheck kondisi terkini. Setelah mencheck kondisi terkini motor saya. Kita (ceret dan istri,ciwut,saya) berspekulasi kalo yang jatuh tadi gantungan tas yang saya taruh di depan, dan kita berpikir pasti terlindas ban kerena terseret-seret. Karena gag sabar menuju pantai membuat saya tidak berpikir terlalu jauh memirkan kemungkina terburuk. Gag sadar ternyata ada yang luar biasa menimpa organ vital mesin motor saya, karena saya gas motornya ga mau jalan. wah buru-buru saya ke bengkel, karena ketika ada ibu ibu yang sedang lewat,memberikan info kalau di sana ada bengkel yang dekat.
saya menjangkau bengkel tersebut dengan bantuan ciwut, dengan cara mendorong footrest dan saya menaiki motor. setelah sampai bengkel, saya langsung berpikir negatif. Pas Melihat tatapan mata si tukang bengkel, dia seperti berpikir jauh dan cenderung negatif. Lalu gaya bernegosiasi yang bertele-tele, pola merokoknya yang boros, saya ambil kesimpulan orang bengkel ini tipikal orang hedon cuma status kerja nya yang gag mendukung. wah mesti di kepruk ki megko. batin saya bergumam. Lalu si tukang bengkel berlagak kesusahan membuka mesin motor. 15 menit mencoba ahirnya berhasil terbuka.. Pukimak, ternyata sesuatu yang luar biasa benar benar terjadi pada mesin motor saya. Van belt hancur, otomatis roller juga ikut hancur. yah saya mulai frustasi dengan kondisi motor saya. saya menyalahkan diri karena terlalu bodoh dan acuh dgn organ vital motor saya.
setelah satu jam menunggu, membuat perut saya keroncongan. karna jarak 50 meter dari bengkel ada warung saya menyusul teman yang sudah duluan makan, sembari melupakan sejenak kondisi motor saya yang masih koma. di warung gimpong sempat berwacana membatalkan ke tujuan melihat sikon yang kian meruncing. sampe ahirnya keputusan kita tetap jalan. lalu saya mulai duduk keluar warung sembari merokok. belum selesai menghisap rokok. di jalan motor saya lewat di test sama mas bengkel anjing, berarti sebentar lagi kelar. Saya bergegas ke bengkel, lalu saya samperi mas bengkel. Untuk menanyakan total berapa biaya semua perbaikan, saya tanya mas nya malah buang muka.
Ternyata nota sudah di tangan teman saya, Lalu temen saya menyodorkan notanya, saya sempat mengumbar senyum sinis, kita membaca rincian biaya yang di buat se-masuk akal mungkin. Untuk menarik tarif yang fantastis. benar saja, untuk membeli van belt saja, yang jaraknya 5 km di kenakan biaya 10ribu. van belt di itung 130ribu. padahal harga pasaran 75-95. saya memanjatkan kutukan atas perlakuanmu yang terlalu memanfaatkan keadaan. saya mengutuk niscaya malaikat derita akan memeluk anda. Dan untuk setiap darah yang mengalir di nadi mu, akan menjadi racun terhadap hidupmu. Saya menggutuk atas nama karma dari sang penguasa murka. Sumpah serapah saya akan bersemayam di setiap hirupan oksigen yang kau hela. yah Kutukan saya mengalir di setiap meter, jarak yang tersisa menuju nampu, padahal saya harus membagi konsentrasi antara mengucap sumpah serapah dengan menekuni jalan kondisi fisik bergelombang dan tipikal perbukitan. Saya di buat menelan ludah berkali-kali.
Ketika adrenalin saya di pacu..tenggat waktu dan masih bawaan emosi semakin membuat rute itu serupa neraka, jam 5 sore saya dan rombongan sampai di pantai. di sambut dgn intruksi tempat parkir yang ideal dari teman saya (godog,danang,jekek,iksan) yang sudah sampai duluan. merasa tercapai tujuannya, dengan semangat 45 kita, berhamburan ke pantai, dan segera mengganti baju. Ada kabar menggelikan ketika tekek menghimbau jangan memakai toilet. Karena ada ular bersemayam di bak mandi, wah gila ada ada saja. ketika menuruni puluhan anak tangga menuju bibir pantai, otomatis terlihat panorama pantai yang eksostis, yah pantai yang posisinya sangat menyenangkan. cuma kondisi ombak yang kurang bersahabat. dan cukup berkarang.
tanpa kehabisan akal si danang sama koten mendapat cara efektif memanfaatkan pola ombak, dengan memasang badan di atas karang. Sehingga guyuran demi guyuran sangat menyenangkan. Karena ketika ombak dengan volume cukup besar ada yang terjatuh lalu di tertawakan. yah ombaknya begitu besar. Sampe rasanya di hempas ombak tersebut serasa di tampar malaikat.
yah setelah itu kita memutuskan untuk pulang. sebelum pulang ada brifing kecil, Brifing kecil membahas mekanis pengaturan posisi sepeda motor mengingat beberapa motor kondisi lampu agak memprihatikan. bahkan lampune bibit jare gimpong, "karo obat nyamuk jek padang obat nyamuk" pembagian posisi penting karena kondisi jalan berlubang sekaligus bergelombang. Briefing dan doa di pimpin oleh Yopy dengan alasan semakin banyak brewok semakin beriman..haha. Di mulai dgn berdoa dgn kata kata yang netral dan adil tanpa memihak agama mana pun.."mari berdoa menurut keyakinan kita masing-masing".
Ternyata nota sudah di tangan teman saya, Lalu temen saya menyodorkan notanya, saya sempat mengumbar senyum sinis, kita membaca rincian biaya yang di buat se-masuk akal mungkin. Untuk menarik tarif yang fantastis. benar saja, untuk membeli van belt saja, yang jaraknya 5 km di kenakan biaya 10ribu. van belt di itung 130ribu. padahal harga pasaran 75-95. saya memanjatkan kutukan atas perlakuanmu yang terlalu memanfaatkan keadaan. saya mengutuk niscaya malaikat derita akan memeluk anda. Dan untuk setiap darah yang mengalir di nadi mu, akan menjadi racun terhadap hidupmu. Saya menggutuk atas nama karma dari sang penguasa murka. Sumpah serapah saya akan bersemayam di setiap hirupan oksigen yang kau hela. yah Kutukan saya mengalir di setiap meter, jarak yang tersisa menuju nampu, padahal saya harus membagi konsentrasi antara mengucap sumpah serapah dengan menekuni jalan kondisi fisik bergelombang dan tipikal perbukitan. Saya di buat menelan ludah berkali-kali.
Ketika adrenalin saya di pacu..tenggat waktu dan masih bawaan emosi semakin membuat rute itu serupa neraka, jam 5 sore saya dan rombongan sampai di pantai. di sambut dgn intruksi tempat parkir yang ideal dari teman saya (godog,danang,jekek,iksan) yang sudah sampai duluan. merasa tercapai tujuannya, dengan semangat 45 kita, berhamburan ke pantai, dan segera mengganti baju. Ada kabar menggelikan ketika tekek menghimbau jangan memakai toilet. Karena ada ular bersemayam di bak mandi, wah gila ada ada saja. ketika menuruni puluhan anak tangga menuju bibir pantai, otomatis terlihat panorama pantai yang eksostis, yah pantai yang posisinya sangat menyenangkan. cuma kondisi ombak yang kurang bersahabat. dan cukup berkarang.
tanpa kehabisan akal si danang sama koten mendapat cara efektif memanfaatkan pola ombak, dengan memasang badan di atas karang. Sehingga guyuran demi guyuran sangat menyenangkan. Karena ketika ombak dengan volume cukup besar ada yang terjatuh lalu di tertawakan. yah ombaknya begitu besar. Sampe rasanya di hempas ombak tersebut serasa di tampar malaikat.
yah setelah itu kita memutuskan untuk pulang. sebelum pulang ada brifing kecil, Brifing kecil membahas mekanis pengaturan posisi sepeda motor mengingat beberapa motor kondisi lampu agak memprihatikan. bahkan lampune bibit jare gimpong, "karo obat nyamuk jek padang obat nyamuk" pembagian posisi penting karena kondisi jalan berlubang sekaligus bergelombang. Briefing dan doa di pimpin oleh Yopy dengan alasan semakin banyak brewok semakin beriman..haha. Di mulai dgn berdoa dgn kata kata yang netral dan adil tanpa memihak agama mana pun.."mari berdoa menurut keyakinan kita masing-masing".
brifing di tutup pertanda saatnya menunggang ke sadel dan menancap gas. bersiap menggarungi jalan yang serupa neraka..dengan bantuan lampu hansip ilegal, karena ambl tanpa ijin dari hansip kampung kita sendiri. mencoba membuat kode untuk memudahkan perjalanan. karena jalan sangat berliku dan tanpa lampu satu pun. beberapa kali melintas jembatan seperti ngepit nang angkasa, karena kiri kanan cuma ada jurang..bayangkan bila lengah, wah melayang ke angkasa tenan nyawa ne. setelah sampai kawasan permukiman perjalan mulai sangat biasa dan membosan. walau beberapa gerimis sempat menghadang. tapi kita melenggang tanpa beban. Jekek beraksi dengan lelucon klise, utek utek upel muni tin (padahal klakson) menyusul gaya lain dari Tekek.
Sampe tiba di wonogiri kita menyerah dengan hujan yang cuma berani keroyokan. berteduh dengan orang orang gila sama dengan ngakak-ngakak sampe mual. gitar mulai di keluarkan dari tasnya mencoba menghibur diri di tengah hujan dengan gitaran, setelah di buka tanpa sadar kondisi badan gitar sudah mengkap-mengkap. lengkap sudah kehancuran hari ini semuua rombongan sial tapi di sikapi dengan lelucon.
yah itu lah cara yang terbaik untuk kondisi seperti ini. ketika kebersamaan lebih penting dari berapa rupiah yang kau keluarkan. kebersamaan yang mengusir dingin malam di tengah peluh dan kecapekan. hari ini kita semua belajar bahwa kita harus menunggu ketika yang lain melalui rintangan dan mulai membantu mencari jalan keluar. hari ini kita belajar dari hal yang pahit, kita bisa sebut itu neraka. tetapi tadi kita telah berhasil membangun surga (kebersamaan) dari puing neraka. fuck yeah, awal tahun yang bajingan!!!!
Kristanto Singkek
Sampe tiba di wonogiri kita menyerah dengan hujan yang cuma berani keroyokan. berteduh dengan orang orang gila sama dengan ngakak-ngakak sampe mual. gitar mulai di keluarkan dari tasnya mencoba menghibur diri di tengah hujan dengan gitaran, setelah di buka tanpa sadar kondisi badan gitar sudah mengkap-mengkap. lengkap sudah kehancuran hari ini semuua rombongan sial tapi di sikapi dengan lelucon.
yah itu lah cara yang terbaik untuk kondisi seperti ini. ketika kebersamaan lebih penting dari berapa rupiah yang kau keluarkan. kebersamaan yang mengusir dingin malam di tengah peluh dan kecapekan. hari ini kita semua belajar bahwa kita harus menunggu ketika yang lain melalui rintangan dan mulai membantu mencari jalan keluar. hari ini kita belajar dari hal yang pahit, kita bisa sebut itu neraka. tetapi tadi kita telah berhasil membangun surga (kebersamaan) dari puing neraka. fuck yeah, awal tahun yang bajingan!!!!
Kristanto Singkek