Kamties Family Bersatu Promotor Bahagia
by Unknown
legendaris yang di kirim ke tempat yang salah, sekitar 1 jam membaca mata cukup lelah dan hape mulai bunyi-bunyi, semua sms bernada sama tanya nonton Endank Soekamti apa enggak, karena malam ini ada Endank sama si Netral di stadion 45 Karanganyar, aku cuma bales terserah, trus lha penak e pie. Hingga
akhirnya saya memilih menonton siaran langsung laga Derby London utara, Chelsea kontra Totenham Hotspurs di wedangan depan stadion 45 yang juga jadi venue Si Netral dan Si Endank, sesampai di area stadion jalan penuh sesak trotoar dan ruas jalan mendadak jadi lahan parkir, tanpa basa-basi saya dan kawan saya Panji langsung menuju Maximum rockshop di sebelah utara stadion biar parkir gratis. Di dalam wedangan tampak nyaman sekali dengan Big screen dan sedikit pengunjung sangat bersahaja buat ngobrol dan sangat mendukung untuk jadi komentator bola dadakan.
Beberapa teman akhirnya menyusul seperti Yoga, Doni, Sandy dan saya baru sadar saya sendirian jadi pendukung Chelsea ketika terjadi kemelut di depan gawang Chelsea dan seisi wedangan teriak "Ayo gol, ayo gol.!!" laga berjalan cukup sengit kedua tim saling jual beli serangan dan sayang Chelsea selalu kurang efektif dan penyelesaian. Akhirnya skor 0-0 dan itu cukup membuat saya di hina-hina teman-teman dan langkah Chelsea menuju 4 besar klasemen sekaligus merangsek masuk zona Liga Champions semakin sulit. Sedangkan di luar sana (stadion) musik terdengar menggelora dan sepertinya pesta belum akan berakhir.
Tak lama kemudian kawan yang lain, mas Owin. yang kebetulan jadi guru gabung di wedangan untuk membicarakan pensi SMA Negeri Jumantono yang akan di gelar akhir bulan April. membicarakan tentang list band, publikasi, dan tentang beberapa Osis yang terindikasi termakan ocehan EO. Di big screen nampak Arsenal mendominasi Aston Villa baru jalan beberapa menit sudah ada 2 gol, saya bersyukur Alta (fans arsenal) sudah enyah dari wedangan sejak tadi, saya bisa bayangkan kalo dia masih disini pasti output mulutnya lebih keras dan menggangu dari sound 60 ribu watt. Kita juga membicarakan kegiatan terdekat dari teman Eastern Gate yang akan mengadakan acara hiking bersama komunitas punk.
Stadion, nampaknya acara sudah bubar terlihat dari orang-orang mulai berhamburan keluar, saya ada janjian ketemu dengan kawan saya Esty, setelah acara bubar tapi dia mengirim sms kalo sudah pulang karena tadi harus menemani makan teman-teman kamties lamanya, lalu dia meminta maaf. Sebenarnya saya juga cukup merasa bersalah, karena saya sebelumnya bersedia ikut menemani nonton tapi saya terlalu malas beranjak dari hadapan big screen. Dan kupikir Esty akan lebih konsentrasi dengan teman-teman kamtiesnya. Obrolan di wedangan masih terus berlanjut sampai tengah malam, kali obrolan bertambah dengan kedatangan si Cempre dan akhirnya laga Arsenal kontra Villa berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Arsenal dan gol yang ketiga Arsenal di cetak melalui eksekusi tendangan bebas keras terarah oleh gelandang asal Spanyol, Arteta. Belakangan hampir semua pemain asal Spanyol selalu punya peran penting dan pengaruh di dalam Club, lihat saja bagaimana peran David Silva di Manchester City, lalu Juan Mata di Chelsea. Mungkin kegemilangan mental dan perfoma pemain-pemain asal Spanyol tak lepas dari raihan dari timnas mereka yang sukses keluar menjadi juara piala dunia 2010 dan Euro 2008.
Kira-kira pukul 01.30 kita memutuskan bubar, di luar sangat sepi dan terdengar bunyi berisik para pekerja membersihkan dan membongkar sisa-sisa di venue. Saya Panji dan Sandy masuk stadion untuk iseng-iseng, sampe akhirnya saya melontarkan ucapan,"kapan kita bisa menghandle acara sebesar ini" mengingat belakangan kita cuma berkutat mengurusi di gigs-gigs ala Gor dan minim sponsor. Lalu akhirnya kita berandai-andai dan mulai membayangkan bagaimana penyusunan estimasi dana dan imbal baliknya.
Kita juga membicarakan apa yang membuat endank soekamti punya fans militan dan sangat loyal, bagaimana tidak loyal sejak tadi sore dari daerah Jaten sudah banyak terlihat gerombolan kecil-kecil Kamties Family yang menuju venue dengan berjalan kaki dan itu berlaku di manapun. Tidak usah jauh-jauh contohnya kawan saya Esty itu, dia belakangan vacum atau menyingkirkan diri dari hiruk pikuk dunia pertunjukan dan lebih konsentrasi pada kuliahnya dan terkadang sekedar badminton untuk mengisi waktu.
Tapi malam itu tidak dia memilih merapatkan diri ke kerumunan dan memutuskan untuk bersenang-senang. Sampe akhirnya kita (saya, Panji, Sandy) meyakini teori "Kamties Family bersatu Promotor Bahagia", bagaimana tidak bahagia bayangkan menurut data yang kumpulkan teman saya Stadion 45 tadi hampir di masuki oleh 10 ribu audience. Padahal tiket di banderol dengan harga 10 ribu untuk presale dan 15 ribu on the spot. Dengar-dengar Presale baru kamis sudah sulit di cari. Yah salut sekali dengan Kamties Family yang sangat militan kalian lah alasan kenapa beberapa oknum polisi langsung meluncur ke cafe malam itu. Dan kalian sukses membengkakan kas karang taruna penduduk lokal. Toshh..!!
Christanto Singkek (@Siingkekkk)
Christanto Singkek (@Siingkekkk)