Melihat cinta melalui pendekatan "Jangan Kates""

by


Terkadang cinta datang dengan cara yang sangat menipu, entah menipu dari segi fisik maupun rasa. Di luar cara itu akan berujung manis atau pahit. jika hidup ibarat berlayar, cinta hanya akan berlabuh ketika logika mulai di lipat dan penstandaran kualitas di lempar kedasar laut, lalu kita mulai jujur melihat mata angin. Dalam kasus ini saya akan ulik tentang alasan saya suka(yang sebelumnya saya benci dengan alasan aneh) "Jangan Kates" dan korelasinya dengan teori "Terkadang cinta datang dengan cara yang menipu".


Saat sore selepas main badminton di Akhir-akhir tahun 2010 waktu saya masih di medan, setelah mandi saya langsung tancap gas ke dapur, bukan cuma masalah lapar sama capek habis badminton tapi dapur di MES punya tradisi "ra ndang obah ora mamah" jadi yang sulit lapar harus bersabar karena terkadang jam 7
malam dapur sudah ludes seperti habis di rampok,air putih dingin langka dampaknya paling ekstrem itu kulkas selalu penuh jebakan jika tidak peka minum air putih (di masukki garam) saja bisa muntah serapah dan cacian. Saya lihat di dapur ada telur balado, wah cocok sekali. Di tempat sayur ada mie pedas, wuah tambah cocok ikih. Saya makan sangat binal, tanpa babibu metro tv terus mengoceh dan saya abaikan. Lalu
"glegeken" menjadi penutup dan tanda bahwa makan kali itu benar-benar barokah, maklum saya sangat sulit cocok untuk masalah makan. Batang rokok terbakar dan satu gelas besar es teh melengkapi kenikmatan sembari menonton berita yang kala itu kasus bank century jadi juara rating. Tante yanti, yang biasanya masak nonggol di dapur lalu aku bilangi, "masakannya yahudd tante, besuk-besuk lagi lah telur sama mie nya" lalu dia jawab "emang aku masak mie" lalu aku timpali "lha yang coklat-coklat itu bukan mie" dia jawab "bukan!itu pepaya" aku lalu terkejut dan rokok ketelen. Pepaya = kates = di sayur aneh. Ah berengsek, aku sudah melanggar apa yang selama ini aku pegang teguh, kalo "jangan kates itu aneh" lalu lebih parah lagi tadi aku makan dengan sangat binal dan glegeken(sendawa) pula.

Yang membuat saya tertipu adalah tante yanti sukses mendesign "Jangan kates" sedemikian rupa sehingga saya tertipu secara visual, trus faktor keadaan membuat saya tidak berpikir panjang tentang rasa mie seharusnya bagaimana, ahh ternyata "Jangan Kates" terlalu nikmat untuk di sesali. Dari kronologi tadi ternyata teori "Terkadang cinta datang dengan cara yang menipu" benar adanya, logika bilang aneh, tapi kecap bango bilang, "Rasa emang gag pernah bohong"



Seperti halnya cinta(kebaikan), cinta perlu pandangan yang obyektif tentang subyek, bukan subyektif tentang obyek, tapi di dalam "Jangan kates" itu ada jenis sayuran bernama kulit linjo yang saya tidak doyan dan saya maklumi lalu terpaksa harus saya singkirkan, seperti halnya cinta tak selamanya semuanya indah pasti bakalan ada kulit linjo kulit linjo yang menghadang. Mulai saat itu saya punya filosofi baru, "Jangan Kates itu oke, tapi Jangan Gori tetap paling tidak layak di makan secara visual". Kates tetaplah kates dia tak pantas di judge aneh, pesan saya jangan remehkan "Kates" karena tahun kemarin Kates Perry mendapat banyak penghargaan di American Music Award dan sukses menggelar konser di Sentul beberapa bulan kemarin, lalu juga ingat Kates midletown sekarang menjadi istri pangeran William dan menjadi ratu Inggris.

Kristanto Singkek